Mau Tau Perbedaan Acian dan Plesteran Yuk Simak!

April 06 2022

Sering kita mendengar kata plesteran dan acian, mungkin Anda akan bertanya apa itu plesteran dan apa itu acian dan apa perbedaannya. Bagi mereka yang sudah berkecimpung di dunia konstruksi bangunan tentunya sudah sangat paham apa itu plesteran dan acian hingga cara pengaplikasiannya.

Namun bagi masyarakat umum masih banyak yang belum terlalu mengetahui perbedaan keduanya, atau ada juga masyarakat awam yang sudah mengetahui tentang plesteran dan acian yang merupakan pekerjaan dalam pembuatan dinding bata dan juga beton, namun tidak sedikit juga yang terbalik mengartikan antara plesteran dan acian.

alt_text

Di sini kami akan memaparkan secara sederhana perbedaan antara plesteran dan acian:

Apa itu Plesteran

Perlu Anda ketahui bahwa plesteran adalah bagian dari proses dalam pembuatan dinding yang bertujuan untuk menutup lapisan pasangan batu bata, batako, baja ringan dan juga beton agar terlihat rata dan rapi, serta lebih terlindungi. Plesteran sendiri merupakan campuran semen, pasir, dan air hingga tingkat kekentalan tertentu.

Untuk melakukan plesteran dinding, ketebalan plesteran sebaiknya antara 1,5 cm hingga 3 cm. Plesteran yang baik tentunya dapat menghasilkan acian yang baik pula serta dapat menghemat acian.

Tahapan Plesteran Dinding

1. Siapkan Dinding Batu Bata

Langkah pertama agar menghasilkan plesteran yang bagus yaitu dengan memastikan susunan batu bata sudah rapi dan dalam keadaan siap diplester. Bata yang siap diplester harus sudah kering pada bagian perekatnya dan siapkan lubang untuk keperluan instalasi pipa kabel, pipa air, stop kontak, atau juga jalur instalasi lainnya.

2. Bersihkan Dinding Terlebih Dahulu

Untuk proses plesteran yang bagus, Anda harus membersihkan dinding dan pastikan

tidak ada kotoran yang masih menempel di dinding. Kotoran yang menempel bisa mengakibatkan daya rekat menjadi berkurang.

3. Siapkan Alat dan Bahan yang dibutuhkan

Agar plesteran dinding bisa berjalan dengan baik Anda harus menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses plesteran. Alat dan bahan yang diperlukan seperti pasir, semen, alat pengaduk dan pengayak, paku, benang, triplek, meteran, kayu yang lurus, ember, roskam, dan juga kertas semen.

4. Membuat Panduan Pembatas dan Ketebalan

Langkah selanjutnya membuat panduan ketebalan dan juga pembatas. langkah ini bertujuan agar hasil plesteran bisa rata dan sesuai dengan ukuran ketebalan yang diinginkan. Panduan pembatas bisa dibuat menggunakan paku dan juga benang berulang setiap satu meter.

5. Menggunakan Bahan Plesteran Berkualitas

Dalam proses membuat bahan plesteran biasanya komposisi perbandingan semen dan pasir mulai dari 1:3 hingga 1:5. Kemudian tambahkan air sesuai tingkat kekentalan adukan yang diinginkan. Untuk hasil plesteran yang lebih maksimal, campurkan airnya dengan Super Cement.  Petunjuk penggunaan Super Cement silahkan klik di sini. Pastikan adukan plesteran bebas dari kotoran dan partikel besar. Pastikan juga konsistensi dari plesteran sudah pas jangan terlalu encer dan juga tidak terlalu kering sehingga bisa merekat dengan baik dan sempurna. 

6. Membuat Kepala Plesteran

Kepala plesteran merupakan plesteran awal yang dilakukan secara vertikal dari atas ke bawah, sebelum dilakukan plester dinding secara menyeluruh. Lebar kepala plesteran biasanya 5-10 cm dan jarak setiap kepala plesteran kurang lebih per 1-2 meter. Fungsi kepala plesteran untuk memudahkan pemerataan plesteran keseluruhan dinding. 

7. Menggunakan Sistem Tumpang Lapis

Agar plesteran bisa maksimal dan mendapatkan hasil yang bagus, sebaiknya gunakan sistem tumpang lapis dengan cara menempelkan dan melempar adonan yang sudah dibuat selanjutnya menambal bagian yang kurang rata lalu ratakan semua bagian plesteran menggunakan mistar kayu yang lurus dengan panduan kepala plesteran agar hasilnya bisa menjadi lebih rata dan tidak bergelombang. Dalam proses plesteran sebaiknya jangan langsung terkena sinar matahari agar bahan plesteran tidak cepat kering dan cepat keras.

Apa itu Acian

Proses acian adalah proses pekerjaan dinding yang bertujuan untuk menutupi semua pori - pori dan juga memperhalus hasil plesteran. Dapat dikatakan bahwa proses acian ini dilakukan setelah hasil plesteran kering sempurna. Material yang digunakan pun berbeda dengan proses plesteran karena dalam proses acian ini tidak menggunakan pasir hanya menggunakan campuran semen dan air saja. Anda bisa menggunakan produk Hydrostop sebagai acian kedap air. Untuk ketebalan acian disarankan antara 1 mm sampai 3 mm. Tunggu hingga 3 minggu agar acian benar benar maksimal.

Perbedaan acian Hydrostop dengan acian semen biasa yaitu Hydrostop dapat membuat dinding menjadi anti lembab atau anti seep, menahan air dari semua sisi baik sisi positif yang terpapar langsung dengan air ataupun sisi negatif, acian Hydrostop juga bekerja aktif menutup retakan (self healing), serta penggunaan acian Hydrostop tidak menimbulkan retak rambut. Dengan pemakaian acian kedap air Hydrostop, akan mencegah air masuk atau meresap ke tembok sehingga bangunan menjadi tidak mudah lapuk.

Cara Penggunaan Hydrostop Acian Kedap Air

Pemakaian untuk Dinding Lembab:

  1. Kupas plesteran yang rapuh lalu plester kembali. Jika kondisi plesteran baik, kupas cat lama dan ketrik acian.
  2. Campur dan aduk hingga rata 1 kantong Hydrostop. Kemasan 20 kg dengan 6-7 liter air, kemasan 2 kg dengan 0,6 liter air atau hingga kekentalan yang diinginkan.
  3. Aplikasi adukan Hydrostop seperti acian.
  4. Basahi dan jaga kelembaban hasil aplikasi Hydrostop selama 2 hari.
  5. Lakukan pengecatan setelah dinding benar-benar kering (14 hari setelah aplikasi Hydrostop).

BACA JUGA : Tips Terbaik Mengatasi Tembok Retak Tembus dan Retak Rambut Agar Tidak Bocor

Pemakaian untuk Dinding Baru:

  1. Basahi plesteran setelah berumur 3 hari.
  2. Campur dan aduk hingga rata 1 kantong Hydrostop. Kemasan 20 kg dengan 6-7 liter air, kemasan 2 kg dengan 0,6 liter air atau hingga kekentalan yang diinginkan.
  3. Aplikasi adukan Hydrostop seperti acian.
  4. Basahi dan jaga kelembaban hasil aplikasi Hydrostop selama 2 hari.
  5. Lakukan pengecatan setelah dinding benar-benar kering (14 hari setelah aplikasi Hydrostop).

Hydrostop sangat tepat digunakan bila Anda mengalami kondisi dinding lembab karena naiknya air tanah ke tembok sehingga menjadikan tembok selalu terlihat lembab, bagian tembok yang rawan terkena air rembesan dari instalasi AC, dan tembok yang berhimpitan dengan tetangga sehingga hanya memungkinkan pekerjaan dinding dari sisi dalam.

 

Belanja sekarang

Whatsapp